Kembali ke adik sepupu saya yang minta diajari bahasa Inggris itu. Saya memintanya untuk membuat dua gelas minuman kopi instan di dapur. Tidak lama kemudian dia sudah membawa minuman tersebut. Masih panas. Satu gelas untuk saya, satu gelas untuk dia. "Thank you", ujar saya sambil menerima gelas berisi air kopi instan yang masih panas itu. Saya lihat dia mengeluarkan sebuah buku tulis yang masih baru dan sebuah pulpen. Dan saya pun secara reflek kembali tertawa ngakak. Kini dia juga ikut tertawa. "Kamu tahu apa artinya thank you?", Tanya saya padanya. "Tahu dong. Terima kasih", jawabnya dengan nada mantap. "Bagus. Catat itu jangan sampai lupa", saya menambahkan lagi. Dan kami tertawa lagi. Kursus bahlul bahasa Inggris itu pun berjalan dengan sangat ngawur. Tulisan kali ini segera dibuka dengan sebuah pertanyaan. Dan mungkin juga akan saya jawab sendiri. Sebab saya sedang tidak mengadakan kuis. Tapi kalau mau ikut menjawab, ya silahkan saja. Pertanyaannya, untuk siapa kita menulis? Jawaban yang pertama, menurut saya, saya menulis untuk blog saya, supaya blog saya terlihat cukup aktif update-nya. Supaya terlihat selalu ada yang baru pada blog saya. Jawaban ngaco? Biarin. Ok, kita lanjut lagi. Lalu untuk siapa tulisan pada blog saya atau di blognya sampeyan? Banyak yang bilang, untuk pengunjung blog kita. Siapa saja sih pengunjung blog kita itu? Apa dari kalangan blogger juga atau dari pengakses internet biasa yang tidak punya blog atau situs? Ini penting, karena setiap pengunjung mempunyai kecenderungan masing-masing untuk memilih bahan bacaannya. Tergantung ketertarikannya pada bidang apa. Tapi pada umumnya mereka mencari sesuatu yang bisa bikin happy. Itu sudah jelas. Mana ada orang sengaja mencari bahan bacaan yang malah bisa bikin susah. Kalau pengunjung itu seorang blogger juga, apalagi yang memang akrab dengan kita, biasanya punya tujuan untuk ber-say hello pada kolom komentar. Itu sudah biasa kalau lagi blogwalking. Yang penting setor muka. Diundang atau tidak diundang. Tapi mungkin memang begitulah etika dalam dunia blogging. Saling menunjungi sebagai ungkapan untuk menjaga silaturahim. Untuk mereka inilah (sesama blogger) kita sediakan tulisan yang temanya memang sudah akrab dengan dunia perngeblogan. Supaya enak dikomentarin blogger lain. Tapi tidak sedikit juga blogger yang menginginkan sesuatu yang bisa menambah pengetahuannya dari tulisan di blog kita. Itu kalau kita punya tulisan yang informatif sifatnya. Pada awal ngeblog, saya ingin menyajikan tulisan-tulisan yang sifatnya informatif. Sesuai dengan bidang pekerjaan saya, maka saya membuat tulisan yang bercerita tentang seluk-beluk kemaritiman. Berhubung saya bukan termasuk pakar dalam bidang ini, akhirnya saya kehabisan bahan juga. Mulai deh tulisan saya ngelantur kesana ke mari. Membuat tulisan diluar bidang pekerjaan saya. Tapi saya fikir ini tidak jadi masalah. Ini hanya untuk menyalurkan hasrat untuk menulis. Halah…. Yang namanya ngeblog, jalan terus. Nyambung ndak nyambung pokok’e bikin postingan terus. Karena inilah maka deskripsi blog ini menjadi harus beberapa kali direvisi. Wekekeke…..Untuk beberapa tulisan yang saya anggap penting (belum tentu orang lain menganggap penting juga), saya memberi label dengan istilah yang saya anggap keren, misalnya Review Produk. Nah.., untuk tulisan yang saya anggap kurang penting (seperti postingan ini) saya masukkan dalam kategori catatan alias selingan. Tapi kalau ternyata ada juga yang memerlukan salah satu dari tulisan dengan label ini pada blog saya, ya cari saja pakai kolom search. Tapi ini tentu saja akan membuat saya jadi heran. Lha wong..tulisan ndak penting koq malah dicari. Wekekeke…..
7 years ago