Etika. Bisnis Tiket Pesawat. Dengan mengamati perkembangan pemahaman dan penerapan etika, baik dalam organisasi bisnis, pemerintahan, dan sosial, maka bagi banyak orang terlihat masih cukup banyak muncul sikap ambivalen. Di satu pihak, mereka menyatakan diri seolah pembawa obor peradaban organisasi (organizational civilization), tetapi di pihak lain ada saja yang memamerkan peranan dan perilaku yang membenarkan denyut organisasi amoral.
Etika organisasi, baik itu organisasi pemerintahan, bisnis atau sosial, adalah etika terapan dengan prinsip-prinsip yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- prinsip manfaat;
- prinsip hak-hak asasi dan prinsip keadilan. Etika terapan dengan refleksi yang berlandaskan nilai (value-based) yang setiap saat menggugat para eksekutif dari puncak sampai eselon penyelia , secara indivudual maupun kolektif.
Kalau muncul ambivalensi, karena banyak organisasi dikelola dari atasan ke bawahan (top-down) dan sikap pandang yang berada di puncak adalah selalu benar dan yang dijajaran berikutnya hanya berkewajiban melaksanakan petuah-petuah atasannya. Dalam organisasi bisnis, maka upaya mencari efisiensi ekonomi dengan motif laba merupakan inti ilmu manajemen, sedangkan upaya mencari keadilan dan perdamaian/harmoni melalui menajemen yang peka dan efektif pada tata-nilai adalah intinya management of values (manajemen bertata-nilai). Jadi, manajemen bukan hanya teknik dengan data statistik matematis semata tetapi ada tata nilainya. Tata nilai ini juga berlaku bagi pelaku birokrasi dan sosial.